Jumat, 06 Desember 2013

Andai Aku menjadi Guru

       Jika aku menjadi seorang guru, semampuku akan ku bagikan ilmuku pada orang yang membutuhkannya, selain menjadi keharusan juga merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang guru. seorang gruru yang memperoleh ilmu dari usaha dan ilmu yang diperoleh kemudian dianjurkan kepada siswa.
       Hidup ini sangat seperti adzan dan sholat, hidup kita di adzankan dan meninggal di sholatkan, maka dari itu jadikanlah waktu suatu hal yang sangat berharga, kerena waktu yang sekarang tidak mungkin dialami kembali, menjadi seorang guru tidaklah semudah yang saya bayangkan, menjadi guru perlu adanya niat dan kesabaran. karena guru juga merupakan orang tua siswa yang memberikan pengarahan untuk mewujudkan suatu cita-cita.
        Jika saya menjadi seorang guru, saya akan berusaha memajukan Negara ini baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan , saya beranggapan bahwa melalui profesi sebagai seorang guru, mungkin akan memberikan perubahan, terutama dari sisi pendidikan, yang akan mengubah siswa menjadi orang sukses dan memberi pengaruh pada negara.
        menurut saya profesi sebagai seorang guru, merupakan pekerjaan sangat mulia, karena memberikan pengarahan kepada siswa mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kebaikan dan memberi pengaruh baik pada keseharian kehidupan lingkungan siswa dan mungkin akan membukakan tujuan baik pada siswa yang bersangkutan.

Pengalaman bersama Mamah

      Batik merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang telah menjadi kebanggaan bangsa, batik seakan mampu menyampaikan rasa kebudayaan bangsa.
Makanya tanggal 25 november kemarin aku disuruh pakai baju batik untuk kegiatan memperingati hari guru, pagi hari (24/11) hari minggu aku dan ibuku pergi kepasar untuk membeli baju batik dan kebutuhan lainnya. Maklum baju batikku sudah tidak mede :>
       Dari rumah aku dan ibu naik motor sesampai didekat/sebelumjalan raya motor kami di titipkan dan kamipun naik angkutan kota. Perjalanan menuju pasar inipun aku dan ibu mendapati banyak kejutan, bisanya aku tidak menghiraukan dengan kondisi disepanjang jalan menuju pasar. Setibanya di pasar aku dan ibu kemudian mencari baju batik, bau khas pasar tradisional mulai menusuk hidung, ingatan aku mulai menerawang jauh, saat masih kecil, ibu sering mengajakku berbelanja di pasar ini, aku dan ibuku muter-muter memilih baju batik yang cocok. sudah 5 kali mencoba baju batik tetapi tidak ada yang cocok kami pun hanya beputar-putar tanpa tujuan akhirnya ibu membeli barang-barang keperluan dapur , sudah itu kami pulang naik angkutan, selama di perjalanan aku berfikir kalu berbelanja butuh sedikit perjuangan. Terus terang aku rada malu dan risih ketika para ibu-ibu memanggil aku. dan menawarkan barang daganganya, tetapi aku salut dan bangga kepada ibuku di wanita hebat, dia dengan sabar menjawab ibu-ibu yang jualan dan melayani aku tanpa ada kata mengeluh. akhirnya sampai juga.
      samapi jumpa di cerita-cerita aku lagi yah....